Kamis, 29 Desember 2011

Hindari Tidur Dengan AC





Sebuah hasil penelitian di Singapura menunjukkan, bahwa tidur dengan menyalakan AC di malam hari, dan menutup rapat semua jendela, dapat menyebabkan tidak bersemangat setelah bangun. Hal ini dikemukakan oleh Lektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura Wang Nuoxian yang telah menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk meneliti kebiasaan tidur 300 warga Singapura.




Hasil penelitian ini ditemukan, bahwasannya ketika sejumlah besar orang menyalakan AC, terbiasa menutup rapat jendela, dengan maksud menghemat listrik, namun itu justru bisa mengakibatkan akumulasi karbon dioksida ke dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut ketika bangun pagi, dan tidak bersemangat.

Ditemukan juga bahwa orang yang tidur dengan menyalakan AC, hampir terdapat 4 di antara 10 orang akan mengalami masalah kekeringan kulit, sedangkan orang yang tidur hanya dengan kipas angin tanpa menyalakan AC, tidak lebih dari 1 di antara 10 orang bisa timbul masalah demikian.

Hal yang sama dikemukakan oleh Dr. Wendra Ali. Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf. Berbagai gangguan itu antara lain:
Bell's Palsy (Kelumpuhan Wajah Sesisi)

Penyakit ini menyebabkan terjadinya pembengkakan saraf wajah (saraf ke-7) satu sisi. Biasanya penderita akan merasa salah satu matanya pedih ketika cuci muka, karena mata itu tak dapat dipejamkan. Ia juga sulit berkumur, mulutnya miring/mencong, bicaranya cadel, saat minum airnya akan meler, dan pengecapan lidah berkurang. Penemuan terakhir menunjukkan adanya kemungkinan infeksi virus yang terbawa oleh udara atau angin. Penyakit ini sering dijumpai dan biasanya menyerang remaja dan dewasa muda. Bila terjadi pada orang tua harus dipikirkan kemungkinan gejala stroke. Bell's palsy dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Terapinya bisa dengan obat anti-inflamasi/antiedema, antivirus, dan vitamin saraf. Penderita juga harus melakukan senam muka (facial exercise). Pasien biasanya akan pulih dalam waktu 1-6 minggu.
Tortikolis (Leher Tengang)

Penyakit yang bisa disebabkan karena salah bantal ini biasanya terjadi saat orang bangun tidur. Penderita merasa lehernya kaku, tidak bisa menengok ke satu sisi, juga nyeri seperti disetrum bila dipaksakan bergerak. Bila bicara atau batuk akan terasa sakit. Penyakit ini dapat diobati dengan suntikan pada titik-titik nyeri di leher serta pemberian obat antiradang. Bila perlu bisa dilakukan terapi pemanasan.
Frozen Shoulder (Bahu Beku)

Penyakit ini biasanya timbul di saat bangun tidur pagi. Penderita tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut karena pergelangan bahunya terasa sakit bila lengan diangkat atau digerakkan. Bila tidak diobati tentu akan membatasi pergerakan bahu, dan bila penyakitnya menahun perlu dilakukan tindakan operasi. Pengobatannya terdiri dari pemberian obat antiradang, antinyeri dan suntikan pada pergelangan bahu. Juga perlu terapi pemanasan ditambah latihan bahu.
Carpal Tunnel Syndrome

Carpal tunnel syndrome adalah penyakit dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan terutama 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala akan lebih terasa pada malam hari dalam ruang ber-AC. Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan di pergelangan tangan. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Dokter Wendra menambahkan, suhu dingin AC berbahaya bagi penderita rematik. Pada penderita migren pun, AC bisa memicu kekambuhan.

Namun demikian, Wang Nuoxiang memberi cara penangkalnya, jika ingin mencegah efek samping dari AC ini, caranya sangat mudah, yaitu: Ketika menutup jendela, sisakan beberapa cela, agar udara segar masuk ke kamar. Lebih-lebih mereka yang menggunakan AC pemisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar