Jumat, 11 November 2011

Demam Tingkatkan Imunitas Tubuh

Saat demam atau mengalami gejala influenza, Anda mungkin langsung berpikir untuk minum obat demi meredakan gejala sakit. Sekelompok peneliti menyatakan, tak perlu  minum obat saat mengalami sakit ringan.


Dalam simpulannya peneliti menyatakan, membiarkan diri merasakan demam dan rasa sakit memungkinkan imunitas tubuh bekerja lebih efisien. Mereka mengatakan, limfosit yang disebut CD8+sel T sitotoksik mampu menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan bakteri. Dan, demam ringan meningkatkan kemampuan sel kekebalan tubuh.

Selama percobaan, peneliti dari Departemen Imunologi di Pusat Kanker Roswell Park Buffalo menyuntikkan dua kelompok tikus dengan antigen dan melihat perkembangan T-sel dalam tubuh tikus. Mereka lalu menaikkan suhu tubuh satu kelompok tikus sebesar dua derajat, dan mempertahankan suhu tubuh normal pada kelompok lainnya.

Tikus dengan suhu tubuh lebih hangat lebih banyak menghasilkan sel yang dapat menghancurkan sel terinfeksi. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Leukocyte Biology November 2011.

Demam telah umum diketahui sebagai respon tubuh untuk melawan bakteri dan virus. Namun, suhu tubuh naik hingga mencapai panas tertentu dapat berakibat buruk jika terus dibiarkan. Dr Amesh A. Adalja mengatakan, ada baiknya membiarkan penyakit tanpa obat, tapi tidak boleh dilakukan dalam tiap kasus.

"Setelah suhu tubuh mencapai tingkat tertentu, akan sangat berbahaya karena dapat menjadi racun bagi sel-sel otak, memicu kejang, meningkatkan denyut jantung dan tingkat metabolisme basal, serta memperparah dehidrasi," katanya yang juga asisten klinis profesor di Departemen Kedokteran di Universitas Pittsburgh.

Dia menyarankan agar tak membiarkan demam dengan suhu lebih tinggi dari 39 derajat celcius tanpa obat. Anak dengan demam tinggi dapat menyebabkan kejang dan risiko kesehatan lain.

"Demam bisa menyebabkan kondisi pasien memburuk. Jika seseorang mengalami demam terus-menerus lebih tinggi dari 40 derajat Celcius, itu bukan hanya sekedar serangan virus. Itu bisa sesuatu yang lebih berbahaya," ujarnya seperti dikutip dari MSNBC.(vivanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar