Walaupun terkesan cuek dan acuh terhadap masalah kebersihan, namun lelaki atau pria ternyata lebih bersih bila dibandingkan kaum perempuan yang secara umum terlihat bersih dan tidak suka dengan hal-hal yang kotor. Saya yakin survei ini tidak dilakukan di kamar atau ruang tidur yang dijamin akan menghasilkan kesumpulan yang berbeda. Coba saja lihat kamar anak laki-laki yang ga beda jauh dengan kandang sirkus hahaha)hahaha)hahaha) Kemudian coba pindah ke kamar anak wanita yang terkesan harum bersih dan teratur.
Survei yang menyimpulkan perempuan lebih jorok dan kotor dibandingkan laki-laki yang jauh lebih bersih ini didasarkan pada kandungan bakteri dan jamur yang melekat diperalatan kantor mereka.
Klik untuk melihat Tingkah Laku Cewek yang Bikin ilfill Saat Melihatnya
Siapa yang Lebih Jorok, Pria Atau Wanita?
Pria biasanya lebih cuek ketimbang wanita jika sudah menyangkut soal kebersihan. Tapi sebuah studi berkata lain. Meskipun pria cenderung kotor dan kurang memperhatikan masalah kebersihan, tapi hasil survei menunjukkan wanitalah yang lebih jorok. Kenapa?
Berdasarkan survei yang dilakukan di 113 kantor di 5 kota di Arizona, Amerika Serikat, peneliti menemukan bahwa wanita terutama wanita kantoran lebih banyak mengandung bakteri dan jamur pada mejanya ketimbang pria. Hal itu disebabkan karena wanita lebih banyak menyimpang barang-barang seperti makanan, alat make up, ponsel, dompet dan pernak-pernik lainnya.
Namun anehnya, bakteri MRSA,-- salah satu bakteri yang sangat ganas dan bisa makan dagung manusia,-- justru lebih banyak ditemukan pada tempat pria seperti pada telefon, mouse komputer dan bawah rak meja. Dr Gurba, salah seorang peneliti studi itu pun mengatakan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
Kantor memang diketahui sebagai tempat yang paling banyak mengembangbiakkan bakteri. "Bakteri yang tertinggal di keyboard, mouse dan meja dapat berkembang 400 kali lebih banyak daripada bakteri di tempat duduk toilet. Hal itu dikarenakan meski toilet lebih kotor, tapi lebih sering dibersihkan dengan desinfektan," ujar Charles Gerba, mikroboilogis dari University of Arizona's Department of Soil, Water and Environmental Science seperti dikutip dari Wallstreet Journal, Senin (5/10/2009).
Studi yang didanai oleh sebuah perusahaan desinfektan, Procter & Gamble and Clorox pun menyebutkan tempat-tempat lain yang berisiko menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. "Risiko terbesar tempat bersarangnya bakteri adalah benda-benda atau ruangan yang paling banyak digunakan untuk beraktivitas," jelas Gerba.
Di rumah, dapur adalah ruangan yang paling banyak mengandung bakteri. Sebanyak 50 hingga 80 persen penyakit berasal dari rumah. Bakteri seperti E.Coli, Salmonella dan Campylobacter adalah jenis bakteri yang paling banyak ditemukan di dapur dan menyebabkan penyakit food borne illness. Penyakit itu menyerang hampir 76 juta orang setiap tahunnya, 300.000 diantaranya masuk rumah sakit dan 5.000 orang meninggal dunia.
Di kamar mandi, sikat gigi adalah barang yang senang dijadikan bakteri sebagai tempat perkembangbiakannya. Langkah terbaik untuk mencegah penularannya ke dalam mulut adalah mengganti sikat gigi setiap beberapa bulan sekali.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Hygiene Council di Inggris menemukan bahwa sebanyak 12 persen permukaan yang terlihat bersih ternyata masih terkontaminasi bakteri.
"Jutaan orang menyentuh berbagai jenis benda tiap harinya, tidak ada yang tahu apakah benda itu bersih atau tidak dari bakteri. Beberapa orang tidak mengalami apa-apa, namun beberapa lainnya sering terkena sakit. Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memiliki sistem imun tubuh yang baik dan ikutilah akal sehat Anda," ujar Gerba.
Pria biasanya lebih cuek ketimbang wanita jika sudah menyangkut soal kebersihan. Tapi sebuah studi berkata lain. Meskipun pria cenderung kotor dan kurang memperhatikan masalah kebersihan, tapi hasil survei menunjukkan wanitalah yang lebih jorok. Kenapa?
Berdasarkan survei yang dilakukan di 113 kantor di 5 kota di Arizona, Amerika Serikat, peneliti menemukan bahwa wanita terutama wanita kantoran lebih banyak mengandung bakteri dan jamur pada mejanya ketimbang pria. Hal itu disebabkan karena wanita lebih banyak menyimpang barang-barang seperti makanan, alat make up, ponsel, dompet dan pernak-pernik lainnya.
Namun anehnya, bakteri MRSA,-- salah satu bakteri yang sangat ganas dan bisa makan dagung manusia,-- justru lebih banyak ditemukan pada tempat pria seperti pada telefon, mouse komputer dan bawah rak meja. Dr Gurba, salah seorang peneliti studi itu pun mengatakan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
Kantor memang diketahui sebagai tempat yang paling banyak mengembangbiakkan bakteri. "Bakteri yang tertinggal di keyboard, mouse dan meja dapat berkembang 400 kali lebih banyak daripada bakteri di tempat duduk toilet. Hal itu dikarenakan meski toilet lebih kotor, tapi lebih sering dibersihkan dengan desinfektan," ujar Charles Gerba, mikroboilogis dari University of Arizona's Department of Soil, Water and Environmental Science seperti dikutip dari Wallstreet Journal, Senin (5/10/2009).
Studi yang didanai oleh sebuah perusahaan desinfektan, Procter & Gamble and Clorox pun menyebutkan tempat-tempat lain yang berisiko menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. "Risiko terbesar tempat bersarangnya bakteri adalah benda-benda atau ruangan yang paling banyak digunakan untuk beraktivitas," jelas Gerba.
Di rumah, dapur adalah ruangan yang paling banyak mengandung bakteri. Sebanyak 50 hingga 80 persen penyakit berasal dari rumah. Bakteri seperti E.Coli, Salmonella dan Campylobacter adalah jenis bakteri yang paling banyak ditemukan di dapur dan menyebabkan penyakit food borne illness. Penyakit itu menyerang hampir 76 juta orang setiap tahunnya, 300.000 diantaranya masuk rumah sakit dan 5.000 orang meninggal dunia.
Di kamar mandi, sikat gigi adalah barang yang senang dijadikan bakteri sebagai tempat perkembangbiakannya. Langkah terbaik untuk mencegah penularannya ke dalam mulut adalah mengganti sikat gigi setiap beberapa bulan sekali.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Hygiene Council di Inggris menemukan bahwa sebanyak 12 persen permukaan yang terlihat bersih ternyata masih terkontaminasi bakteri.
"Jutaan orang menyentuh berbagai jenis benda tiap harinya, tidak ada yang tahu apakah benda itu bersih atau tidak dari bakteri. Beberapa orang tidak mengalami apa-apa, namun beberapa lainnya sering terkena sakit. Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memiliki sistem imun tubuh yang baik dan ikutilah akal sehat Anda," ujar Gerba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar